Pendakian Keempat ke Gunung Merbabu 3142 mdpl via Selo Boyolali Jawa Tengah

pendakian gunung merbabu via selo
Apakah Kamu Takut Melihat Keindahan-Nya
Raung buldozer, gemuruh pohon tumbang
Berpadu dengan jerit isi rimba raya
Tawa kelakar, badut-badut serakah
Tanpa HPH (Hak Pengusahaan Hutan) berbuat semaunya
Lestarikan alam hanya celoteh belaka
Lestarikan alam kenapa tidak dari dulu. Oh mengapa??
  
Ohohoho, jelas kami kecewa menatap rimba yang dulu perkasa
Kini tinggal cerita, pengantar lelap si Buyung
Bencana erosi selalu datang menghantui
Tanah kering kerontang, banjir datang itu pasti
Isi rimba tak ada tempat berpijak lagi
Punah dengan sendirinya akibat rakus manusia

Ohohoho, jelas kami kecewa
Mendengar gergaji tak pernah berhenti
Demi kantong pribadi
Tak ingat rezeki generasi nanti
(Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi; Iwan Fals – 3 September 1961)

Lirik di atas diciptakan tahun 1982 bro, dan isi kandungannya masih sesuai sampai sekarang. Dimana kerakusan manusia masih terjadi, dengan seenaknya orang yang katanya pinter (bisnis) memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia yang Super Kaya ini. 

Ya kalau tujuannya untuk kesejahteraan tanpa mengganggu kehidupan masyarakat sekitar sih gw dukung. Tapi kalau hanya demi kepentingan kantong (rekening) para pengusaha dan penguasa, apalagi sampai mengganggu bahkan merusak habitat alamnya, seperti hewan-hewan dan tumbuhan disana, mending di bulzoder aja tuh pengusaha dan penguasanya. 

Semoga hari ini banyak yang peduli pada alam Indonesia yang Super Kaya ini, terutama para pemudanya. ..Skip..

Oke lanjut, masih di tahun yang sama 2014. Gw yang udah terkena penyakit “puncakeus gunungeus“ atau ketagihan mendaki gunung, akhirnya dapet kesempatan berpetualang ke Gunung Merbabu. Bersamaan itu, gw dan temen2 gw sepakat mendirikan komunitas namanya “Panci Ireng” kepanjangan dari “Pendaki Cinta Indonesia Imut dan Ganteng”. Hahaha. 

Nama yang gak sesuai dengan tampang2 anggotanya. Wkwkwk

Dan alangkah mujurnya lagi, pendakian ini akan diikuti oleh 14 pendaki yang bau kencur, termasuk gw. Hehe. Kebanyakan temen kuliah gw, kalau temen TK gw gak mungkin, sebab gw gak pernah sekolah TK, haha. Skip

Seperti biasanya sebelum pendakian, gw dan konco2 pada sibuk sendiri2, maksudnya sibuk ngelobi kenalannya alias nyari pinjeman (duit) alat2 kaya tas gunung, tenda, kompor, nesting dlsb. Maklum, mahasiswa elit (ekonomi sulit) dan cerdas dengan memanfaatkan otaknya biar pendakian ini bisa terlaksana. Wakwauu

13 Juni 2014
Itu adalah tanggal dimana anggota “Panci Ireng” sebagai komunitas yang berumur 0 tahun 0 bulan 7 hari, akan melakukan pendakian. Setelah lobi-melobi sukses karena kepiawaian dalam berkomunikasi, kita pun siap berangkat. Berangkat kemana mas? Ke Jonggol, ya ke Gunung Merbabu lah bro. Tim Panci Ireng juga sepakat memilih lewat jalur pendakian Selo, Boyolali.

Pada malam hari sekitar pukul 22.00, Tim Panci Ireng berangkat pake motor dari Semarang ke basecamp Selo, Boyolali. Cuma butuh 2 jam lebih kita udah sampai di basecamp, walau sempet nyasar dikit. 

Perlu kalian tahu, dulu kita parkir motornya deket mushola yang ada halaman luasnya, nah dari mushola ke basecamp itu jalan kaki, motor gak bisa lewat sebab jalannya lagi diperbaiki, mana jaraknya jauh lagi. Kalau sekarang2 sih udah bisa kendaraan nyampe basecamp.

14 Juni 2014
Pagi hari ayamku berkokok keras sekali, seperti memaki bangunkan aku dari mimpi. itu lirik lagu Iwan Fals yang berjudul “Mabuk Cinta”, penyanyi idola gw bro. Setelah semalem Tim Panci Ireng nginep di basecamp, pagi harinya Tim Panci Ireng siap melakukan pendakian ke Puncak Gunung Merbabu. 

Disambut mentari pagi yang sungguh indah sekali, Tim Panci Ireng terlebih dahulu melakukan doa bersama agar diberi keselamatan tanpa ada hambatan yang berarti. Bismillah...

Setelah proses pendakian selama 5 jam lebih. Kemudian Tim Panci Ireng mendirikan dua tenda di Sabana II. Saat itu mentari sudah akan tenggelam di arah Timur alias udah sore. 

Di Sabana II juga banyak pohon edelweis yang tinggi2. Menurut informasi, luas pohon edelweis mencapai 50 hektare dan berada di ketinggian 2700 hingga 2750 DPL. Woooow..
gunung merbabu
dari sabana II terlihar jalur ke puncak
xbvxb15 Juni 2014
Pagi sekitar pukul 03.30, Tim Panci Ireng sudah siap menuju puncak (gemilang cahaya). Setelah dua jam pendakian dengan trek yang lumayan terjal, kami sudah tiba di Puncak Kenteng Songo Gunung Merbabu.

Tim Panci Ireng pun merasa kedinginan, maklum anginnya cukup kencang pas di puncak. Suhu udara (temperatur) mencapai...toteet..ngga tau, soalnya kita ngga bawa alat pengukur udara (Termometer), apalagi alat pengukur angin (Barometer). 
gunung merbabu
Luar biasa indahnya
di puncak gunung merbabu
Ekspesi Tim Panci Ireng ketika di Puncak
gunung merbabu
si imi..hehe
merbabu
Gunung Merapi kelihatan juga..
sabana 2
Suasana Sabana II

Setelah misi “Tim Panci Ireng” ke Puncak Gunung Merbabu berjalan sukses. Kini waktunya Tim Panci Ireng bersiap untuk turun ke basecamp lagi. 

Hanya butuh waktu 4 jam lebih, semua anggota Tim Panci Ireng sudah tiba di basecamp. Dan harus jalan kaki lagi menuju parkiran motor yang jaraknya jauh. Lalu, Tim Panci Ireng pulang ke Semarang dengan ribuan cerita dan pengalaman mengasyikan selama pendakian ini.

Hal-hal menarik (klowor) selama pendakian :
  • Ada temen gw saat pendakian pengen buang hajat besar, akhirnya tersalurkan berkat bantuan semak2 dan tisu basah yang menolongnya.
  • Ada temen gw yang kecapean dan tertinggal jauh, sebab badannya kurang ideal alias agak gendut. Piss..
  • Ada dua anggota pasukan militer ikut pendakian (cuma kaosnya doang sih), gw pake kaos AD dan temen gw kaos AU. Untung gak ada yang pake kaos AL, ntar dikira sedang latihan militer gabungan lagi.
  • Dari Tim Panci Ireng terdapat fans club bola sampe bawa atributnya, seperti kaos, slayer gede dll. Dan sialnya kita semua dikira fans club bola itu, padahal bukan bro. Cuma beberapa temen gw aja yang fansnya. Buktinya pas foto bareng di puncak.  
  • Pas masak, masakannya kecampur suket (orang jawa bilang) alias jukut (sunda) alias ilalang (Indonesia) yang udah kering.
  • Pas masakan udah mateng, piring dan sendoknya gak cukup buat 14 orang, karena orang2nya pada cerdas, dibelahlah botol air yang gede buat wadah nasi dan lauknya, terus sendoknya dari sisa2 potongan itu. Mana nasinya kurang mateng lagi, dasar koki abal-abal. hehe
  • Pas masak juga, masakannya kemasukan sisa kotoran hidungnya koki Tim Panci Ireng. Anggota Tim Panci Ireng yang tau itu, akhirnya gak jadi makan dan gw taunya pas habis makan, kan kampreetos. 
  • Tenda kita pas camp Tim Panci Ireng itu paling gede, bisa muat 10 orang lebih, framenya juga gede dan tinggi (ada di foto pas di gerbang pendakian jalur selo), dan Tim Panci Ireng menyediakan 1 tas (uk. 70 liter) khusus buat tenda doang. Itu juga framenya ga muat, jadinya dijinjing terus digunain sebagai tongkat. Kreatif bukan..haha
  • Slogan Tim Panci Ireng yaitu Ngeneee sekk (dalam bahasa jawa).
  • Pas turun dari puncak, gw liat ada pendaki (cewek) yang terjatuh sampai terguling beberapa kali, untung ada pendaki lain dibawahnya dan dipegang oleh pendaki itu. Pendaki (cewek) itu langsung shock, untung cuma lecet dikit dan ga terjadi cedera yang serius.
  • Karena sebagian temen2 gw masih pendaki pemula, maka jiwa alaynya keluar. Contoh: bikin tulisan dikertas, teriak2 gaje (gak jelas) pas di Puncak Kenteng Songo. Tapi nilai positifnya juga ada yaitu peduli dengan kebersihan di gunung.
  • Pas Tim Panci Ireng turun, ketemu nenek2 tua yang sedang mengumpulkan sampah/botol plastik bekas. Lokasinya deket gerbang pendakian Selo. Semoga nenek2 itu diberi umur panjang. Aamiin.
  • Kalau masalah kearifan lokal, orang2 sana juaranya.
Itenirary :
Semarang – Basecamp Selo : 2 jam 30 menit
Basecamp – Pos I : 2 jam 30 menit
Pos I – Pos II : 30 menit
Pos II – Sabana I : 2 jam 30 menit
Sabana I – Pos III : 1 jam
Pos III – Sabana II : 30 menit
Sabana II – Puncak Kenteng Songo : 1 jam 30 menit
Puncak Kenteng Songo – Puncak Syarif : 30 menit

Waktu tempuh pendakian dari Basecamp ke Puncak sekitar 8 jam lebih. Dari Puncak ke Basecamp sekitar 4 jam lebih.

Informasi seputar Gunung Merbabu :
Lokasi: Boyolali, Magelang dan Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Ketinggian: 3142 DPL (10.630 kaki)
Nama Puncak (7): Kenteng Songo dan Syarif, Triangulasi, Watugubuk, Watutulis, Gegesapi, dan Ondorante.
Nama Kawah (5): Condrodimuko, Sambernyowo, Kombang, Kendang, dan Rebab.
Jalur Pendakian:
Selo (Boyolali),
Wekas (Magelang),
Kopeng, Cunthel (Magelang),
Kopeng, Thekelan (Magelang),
Suwanting (Magelang)
Simaksi:
Biaya registrasi : Rp. 10.000
Parkir motor : Rp. 3.000/motor
Tips:
Bawa turun sampahmu.
Persiapkan fisik dan mental.
Peralatan harus lengkap.
Berdoa.
Mengerti tata krama pendakian.
Jangan petik bunga edelweis, itu dilarang keras.

Silahkan kunjungi juga cerita-cerita lainnya di Perjalanan imi disini.
See you on the next adventures and thank you for reading...
Karena sepi terdapat banyak inspirasi,
Salam Lestari !!!


Tim Panci Ireng

Postingan terkait:

2 Tanggapan untuk "Pendakian Keempat ke Gunung Merbabu 3142 mdpl via Selo Boyolali Jawa Tengah"

  1. Imi...mungkin saran aja, , , dri pda gunain kta 'Masya Allah' mnding pke 'Allahu Akbar' atau 'Subhanallah'... Trus untuk Itenirary-nya, ksih keterangan menggunakan apa, soalnya ada yg waktu tempuh sama, tpi jraknya jauh sangat berbeda... Over all, siip...istimewa, Lanjutkan!! Ojo lali, 'ngene seek'

    ReplyDelete
    Replies
    1. wokee thank saranya kun..siaaap di ediit kun... hehe

      Delete

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "